Penulis: Devior Koordinator Liputan
Bogor | LintasUpdate – Bangsa Indonesia hari ini memperingati Hari Lahir Pancasila, momen bersejarah yang menandai lahirnya dasar negara yang menjadi perekat persatuan dari Sabang hingga Merauke. Pancasila yang pertama kali digali oleh Presiden Soekarno pada 1 Juni 1945 bukan sekadar simbol, melainkan jiwa dan identitas bangsa.
Secara konstitusional, Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan tidak dapat diubah sebagaimana diatur dalam Pasal 37 UUD 1945. Nilai-nilainya menjadi landasan seluruh peraturan perundang-undangan di Indonesia, termasuk dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
Pemimpin Redaksi LintasUpdate, Atang Juliana, menyatakan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
“Setiap produk hukum wajib mencerminkan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial,” ujarnya.
Dalam rangka memperkuat pemahaman masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terus menggencarkan program Pancasila dalam Aksi. Masyarakat diajak menghayati dan menerapkan nilai-nilai Pancasila melalui tindakan nyata.
Dalam praktiknya, nilai Pancasila dapat diterapkan melalui sikap toleransi antarumat beragama, menolak segala bentuk diskriminasi, serta aktif membantu sesama. Menjaga persatuan juga berarti menolak hoaks dan ujaran kebencian, khususnya di media sosial, sesuai amanat Undang-Undang ITE. Sementara itu, penyelesaian masalah melalui musyawarah dan menghargai perbedaan pendapat menjadi cerminan nilai demokrasi dalam Pancasila.
Pada aspek sosial, kepedulian terhadap lingkungan, dukungan terhadap pemerataan ekonomi, hingga pelaporan tindak korupsi sesuai Undang-Undang Tipikor merupakan wujud nyata dari keadilan sosial.
Koordinator Liputan Devior, juga menekankan pentingnya menjaga semangat persatuan.
“Pancasila adalah harga mati. Mari kita jaga kebhinekaan dengan semangat gotong royong, karena hanya dengan persatuan, Indonesia bisa maju dan sejahtera,” tegasnya.
Masyarakat juga didorong terlibat aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, donor darah, hingga membantu kelompok rentan sebagai bentuk konkret pengamalan Pancasila.
Pancasila bukan hanya untuk dihafal, melainkan harus dihayati dan diamalkan. Dengan semangat Bersatu dalam Perbedaan, Maju dalam Keberagaman, mari jadikan Pancasila sebagai fondasi dalam berpikir, bersikap, dan bertindak menuju Indonesia yang adil, damai, dan bersatu. (Red)