Bogor | LintasUpdate – Mahasiswa Pancasila kota Bogor mengkritisi kegiatan sosialisasi penanganan pelanggaran pemilihan kepala daerah serentak 2024 yang diselenggarakan oleh Bawaslu di Hotel The Mirah, Bogor. Jum’at, 19/7/24
Dalam kegiatan tersebut, setelah sambutan, anggota komisioner Bawaslu meninggalkan acara sosialisasi, sehingga sesi tanya jawab tidak menghasilkan output yang jelas.
Pada acara sosialisasi ini, Mapancas menyampaikan pertanyaan terkait hotline Bawaslu yang tidak aktif, yang dianggap sebagai bukti ketidakseriusan Bawaslu dalam menjalankan fungsi pengawasannya.
Selain itu, Mapancas menyoroti pengumuman KPU yang menyatakan bahwa pencocokan dan penelitian (coklit) sudah terlaksana 100%, padahal di lapangan masih ditemukan warga yang belum tercoklit. Mereka meminta Bawaslu untuk menyikapi hal ini dan menindaklanjuti laporan yang sudah disampaikan melalui hotline yang tidak aktif tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Mahasiswa Pancasila kota Bogor, Verga Aziz, menyoroti etika para calon pemimpin di kota Bogor. Menurutnya, para calon walikota Bogor seharusnya menjunjung tinggi etika politik, namun kenyataannya masih banyak spanduk kampanye yang bertebaran di jalan-jalan dan menempel di pohon-pohon meskipun pendaftaran bakal calon belum dibuka.
Verga Aziz menegaskan bahwa etika calon walikota yang demikian mencederai demokrasi dan mengangkangi kepentingan rakyat di kota Bogor.(Red)
