Bogor | LintasUpdate – Setiap pagi, Ade (30), seorang warga di Kabupaten Bogor, harus ekstra hati-hati saat mengantar anaknya ke sekolah. Jalan berlubang, genangan air, dan aspal yang mengelupas menjadi rintangan sehari-hari.
Kini, proyek yang diharapkan memperlancar mobilitas warga justru menyisakan luka – secara harfiah dan harafiah. Di balik jalan yang hancur itu, terungkap dugaan korupsi yang melibatkan pejabat dan kontraktor.
Dampak langsung bagi warga setempat, seperti Iwan dan para tukang ojek, merasakan langsung dampak dari korupsi ini.
Didin (45), seorang tukang ojek yang biasa mangkal di depan Pasar, mengeluhkan penurunan jumlah penumpang.
“Dulu katanya jalan ini mau mempercepat orang ke pasar. Sekarang malah banyak yang kapok lewat sini,” katanya.
Selain membahayakan keselamatan, jalan rusak juga berdampak pada roda ekonomi lokal. Para pedagang mengeluh pembeli berkurang karena akses jalan memburuk.
Kasus dugaan korupsi proyek jalan ini menunjukkan lemahnya sistem pengawasan internal pemerintah daerah.
Dalam banyak kasus, penyimpangan proyek infrastruktur terjadi karena mekanisme kontrol tidak berjalan. Tender proyek seringkali hanya formalitas, dan pekerjaan lapangan tidak diawasi ketat dan dampak korupsi pembangunan infrastruktur terasa langsung di kehidupan masyarakat.
Korupsi di proyek jalan bukan hanya soal angka kerugian negara. Ini soal nyawa dan keselamatan warga yang setiap hari menggunakan fasilitas publik yang rapuh akibat penyelewengan tersebut.
Warga berharap, proses hukum benar-benar ditegakkan agar praktik korupsi yang merugikan rakyat kecil tidak lagi terulang.
“Kalau sudah uang rakyat dirampok, terus siapa yang mau peduli sama kita?” kata Iwan.
Menurut Deva yang sering menulis berita soal batu, pasir, semen mengatakan kasus dugaan korupsi proyek jalan ini menunjukkan lemahnya sistem pengawasan internal pemerintah daerah.
“Dalam banyak kasus, penyimpangan proyek infrastruktur terjadi karena mekanisme kontrol tidak berjalan. Tender proyek seringkali hanya formalitas, dan pekerjaan lapangan tidak diawasi ketat,” ujarnya. Minggu 27 April 2025.
Ia juga menambahkan bahwa dampak korupsi pembangunan infrastruktur terasa langsung di kehidupan masyarakat.
“Korupsi di proyek jalan bukan hanya soal angka kerugian negara. Ini soal nyawa dan keselamatan warga yang setiap hari menggunakan fasilitas publik yang rapuh akibat penyelewengan tersebut,” tegasnya. (Red)