Bogor | LintasUpdate – Persoalan Kelangkaan Gas 3Kg Atau Gas subsidi belum selesai sekarang masyarakat dikagetkan dengan naiknya harga BBM.
Yogi Ariananda Ketua Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMPRI) Cabang Bogor mengatakan, kebijakan-kebijakan pemerintah seolah tidak pro terhadap rakyat.
Sebelumnya banyak industrial dalam negeri yang mengalami kebangkrutan (Vailid) sehingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masal terjadi disejumlah wilayah dan masyarakat sampai hari ini kesulitan mencari pekerjaan yang layak untuk mensejahterakan keluarganya.
Hari ini fenomena Gas 3Kg tiba-tiba langka akibat dari kebijakan pemerintah yang tidak diperhitungkan dan terkesan asal-asalan. Seolah-olah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk efisiensi dan bisa dibeli lebih murah akan tetapi tidak dalam tahap pertimbangan mitigasi dalam membuat kebijakan tersebut.
Logikanya sebelum adanya kebijakan tersebut, masyarakat bisa mengakses lebih mudah tanpa perlu mengeluarkan ongkos untuk membeli gas di warung dengan harga 20.000 – 22.000 hari ini ketika diwajibkan membeli gas dipangkalan demgan jarak yang sedemikan jauh harus memerlukan biaya ongkos untuk membelinya. Ini yang saya sebut membuat kebijakan terkesan asal-asalan tanpa adanya pertimbangan yang lainnya.
Hal ini menambah Rakyat Sengsara
PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum,” demikian bunyi keterangan Pertamina soal perubahan harga BBM terbaru, dikutip Jumat (31/1/2025).
Kesenjangan Sosial makin dalam seperti jurang yang gelap. Semakin meluas kemiskinan terjadi dimana mana sudah bisa dipastikan.
Harga harga barang seperti minyak goreng semakin mahal meroket. Harga harga kebutuhan pokok sayur mayur juga telur atau Daging makin tidak terjangkau untuk Masyarakat kecil membelinya.
Penghasilan Masyarakat semakin tidak mungkin menopang bisa hidup sejahtera karena sulitnya mencari pendapatan uang saat ini. Pekerjaan untuk Masyarakat yang layak memang tidak ada atau sangat jarang.
Keputusan Pemerintah menaikkan Harga BBM sangat tidak bijaksana. Seperti tidak peduli kepada rakyatnya yang sangat susah. Rakyat bisa gila karena ancaman kelaparan bisa terjadi dimana mana wajar jika hari ini banyak masyarakat yang terkena penyakit mental menurut Yogi.
Presiden Prabowo harus mengambil langkah tegas dalam kasus ini, Copot menteri bahlil atau Menuju indonesia cemas dikemudian hari.(Red)