BOGOR KOTA | LintasUpdate – 8 Juni 2025 – Kasus dugaan penganiayaan terhadap tenaga kesehatan (nakes) RS UMI kembali mencuat. FB (50), adik kandung dari Fikri Balpas (53) yang saat itu mengalami serangan stroke, dilaporkan oleh pihak RS UMI atas dugaan pemukulan terhadap salah satu pegawai rumah sakit.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat malam, 30 Mei 2025, dan ramai diberitakan di sejumlah media online, TikTok, serta Instagram. FB disebut melakukan kekerasan terhadap seorang tenaga kesehatan RS UMI setelah kakaknya ditolak saat hendak dirawat dengan alasan kamar penuh.
Pihak RS UMI melalui kuasa hukum mereka, Ilham Maulana, telah mengambil langkah hukum atas insiden tersebut. Namun, keluarga FB merasa dirugikan dan mengaku dizalimi atas pemberitaan yang dianggap tidak sesuai dengan fakta.
Klarifikasi dari FB
Dalam wawancara bersama awak media di kediamannya di Empang Pulo, Kota Bogor, FB membantah tuduhan bahwa dirinya melakukan pemukulan.
“Saya tidak memukul. Hanya menepuk bahu pegawai RS UMI satu kali karena emosi saya terpancing. Saat itu kakak saya kena serangan stroke, tapi ditolak masuk rumah sakit dengan alasan kamar penuh, padahal kami datang sebagai pasien umum, bukan BPJS,” ujar FB.
FB mengungkapkan bahwa ia terpancing emosi setelah mendapat jawaban dengan nada tinggi dari SR, pegawai yang dikabarkan menjadi korban pemukulan.
“Saya hanya menanyakan apakah benar kamar penuh, dan dijawab dengan nada tinggi oleh SR. Di tengah kondisi kakak saya yang kritis, saya jadi spontan menepuk bahunya,” tambahnya.
Bantahan Soal Kasus Pungli
Selain tuduhan penganiayaan, FB juga diseret dalam dugaan kasus pungutan liar (pungli) di sekitar Alun-alun Empang. Ia secara tegas membantah tuduhan tersebut.
“Saya tidak pernah melakukan pungli, apalagi sampai ditangkap polisi. Itu semua fitnah dan sangat merugikan saya dan keluarga. Akibat pemberitaan itu, saya kini dirumahkan dari jabatan saya sebagai koordinator Alun-alun Empang. Saya bukan koordinator parkir liar seperti yang diberitakan,” tegas FB, yang juga mengungkap dampak psikologis yang dialami istri dan ketiga anaknya, salah satunya masih duduk di bangku sekolah dasar.
Upaya Klarifikasi Media
Media yang mewawancarai FB menegaskan bahwa konfirmasi ini dilakukan untuk memperoleh informasi berimbang. Pihak media akan berusaha menghubungi pihak RS UMI guna mendapatkan keterangan langsung dari mereka, termasuk hasil visum terhadap korban yang disebut mengalami kekerasan fisik.
Sampai berita ini diturunkan, media masih menunggu tanggapan resmi dari pihak RS UMI dan Polsek Bogor Selatan terkait hasil visum dan perkembangan proses hukum yang tengah berjalan.(Galang)